Selasa, 08 Oktober 2013

Penggagas APEC Pendukung Israel & Pernah Jadi Target Militan Palestina


Pada kesempatan kali ini, Indonesia menjadi Tuan Rumah diselenggarakannya KTT APEC (Asia Pacific Economic Cooperation), tepatnya di Bali. Sebagaimana KTT APEC sebelumnya , di dalam konferensi tersebut membahas berbagai issu, terutama pertumbuhan ekonomi.

APEC atau kepanjangan dari Asia Pacific Economic Cooperation adalah organisasi Asia-Pasifik yang didirikan pada tahun 1989 atas gagasan Perdana Menteri Australia, Mr Bob Hawke, yang ia singgung dalam pidatonya di Seoul, Korea selatan, Januari 1989.
Di tahun yang sama, bulan November tanggal 6-7, Konferensi Tingkat Tinggi APEC diadakan di ibukota Australia, Canberra. Saat itu 12 negara Asia-Pasifik menjadi anggota APEC: Australia, Brunai Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Korea, Malysia, New Zealand, Pilipina, Singapura, Thailand dan Amerika.
Dalam artikel ini, mari kita melihat sisi kehidupan dan kaitannya dengan Israel serta insiden yang menimpa dirinya.
Bob Hawke Pendukung Israel Secara Emosional
Bob Hawke atau yang bernama asli Robert James Lee Hawke lahir pada tanggal 9 Desember 1929. Menjabat menjadi Perdana Menteri Australia yang ke-23 pada tanggal 11 Maret  1983 dari Partai Buruh sampai tanggal 20 Desember  1991. Sedangkan Hawke menjbat menjadi pemimpin partai buruh semenjak 3 Februari 1983 sampai 1991.
.......Robert Hawke adalah pendukung Israel secara emosional.  Pada tahun 1974, saat menjadi Presiden Federal Partai Buruh, Hawk memberika pidato emosional di hadapan Federasi Zionis di Sydney. Ia menangis dan mengatakan bahwa Pemerintah Australia harus mengakhiri kebijakan netralis ketika datang ke konflik timur tengah. “Saya tahu bahwa jika kita membiarkan bel berdentang bagi Israel, maka itu akan berdentang bagi saya, bagi kita semua”  tutur pria yang menikahi Hazel Masterson pada tahun 1956.......
Ia mulai masuk dunia politik di usia 18 tahun yaitu pada tahun 1947 Hawke bergabung dengan Partai Buruh. Pada tahun 1957 Hawke direkomendasikan oleh Presiden ACTU (Australian Council of Trade Unions), Albert Monk, untuk menjadi staf peneliti menggantikan Harold Souter, Sekretaris ACTU.
Bob Hawke yang Jadi Target Pembunuhan Abu Rish
Hawke terpilih menjadi Presiden ACTU pada tahun 1969 dengan dukungan dari gerakan kiri Amerika, termasuk beberapa asosiasi yang terkait dengan Partai Komunis. Hawke pun kemudia memuji Ray Gietzelt, Sekretaris Umum FMWU, sebagai satu-satunya tokoh serikat yang paling signifikan dalam membantu ia mencapai hasil ini.
Robert Hawke adalah pendukung Israel secara emosional.  Pada tahun 1974, saat menjadi Presiden Federal Partai Buruh, Hawk memberika pidato emosional di hadapan Federasi Zionis di Sydney. Ia menangis dan mengatakan bahwa Pemerintah Australia harus mengakhiri kebijakan netralis ketika datang ke konflik timur tengah. “Saya tahu bahwa jika kita membiarkan bel berdentang bagi Israel, maka itu akan berdentang bagi saya, bagi kita semua”  tutur pria yang menikahi Hazel Masterson pada tahun 1956.
....Robert James Lee Hawke adalah target Munif Muhammad karena ia adalah salah satu pendukung Israel yang paling vokal.......
Pembunuhan Terencana Terhadap Hawke dan Tokoh Israel lainnya
Menguak dokumen intelijen yang disampaikan oleh Brendan Nicholas 1 January 2007 di situs The Age (www.theage.com.au), Barnden mengungkapkan upaya pembunuhan mantan PM Australia Bob Hawke, dubes Israel dan tokoh-tokoh yahudi di Australia oleh seorang militan Palestina.
Orang Palestina itu adalah Munif Muhammad Abu Rish. Munif datang ke Australia pada tahun 1974 dengan menggunakan paspor palsu oleh orang Palestina yang tinggal di Australia. Abu Rish datang ke Asuralia dan mengaku sebagai jurnalis.
Robert James Lee Hawke adalah target Munif Muhammad karena ia adalah salah satu pendukung Israel yang paling vokal.
Black September Gerakan Perlawanan Palestina tahun 70an yang melakukan operasi pembunuhan (ightiyalat) terhadap tokoh-tokoh Israel.
Tahun 1975, Hawke, Duta Besar Israel Michael dan dua tokoh yahudi, Isi Leibler dan Sam Lipski menjadi target pembunuhan oleh Abu Rish. Lipski adalah seorang jurnalis senior dan komentator isu-isu Israel serta menjadi CEO Yayasan Partt.
Peristiwa itu pun masuk dalam istilah Black September in Australia yaitu operasi yang dilakukan oleh kelompok Black September, yang mengkalaim sebagai gerakan Fath d Palestina. Kelompok ini melakukan berbagai operasi penting dalam menargetkan tokoh-tokoh atau agen-agen Israel pada tahun 70an.
Oleh karena itu, dengan mengenal penggagas APEC ini bisa member gambaran, di mana zionis Israel memiliki lobi atau perpanjangan angan di mana-mana dengan berkolaborasi bersama Amerika membangun power

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

wilujeng ngawangkong