Keilmuan harus dilandasi dengan keimanan, karena bila keilmuan tidak dilandasi dengan keimanan akan mengakibatkan orang tersebut terjerumus kedalam lembah sekularistik.
Bila hal tersebut terjadi (sekularistik), maka orang tersebut akan takabur, ia akan menafikan Adanya Allah Ta'ala dan Kekuasaan-Nya. Maka seyogyanya kita bercermin dalam kisah-kisah terdahulu, orang-orang yang takabur dan sombong di tenggelamkan dalam lautan, di benamkan dalam bumi, dan berbagai azab yeng telah Allah Ta'ala perlihatkan, itu semua sebagai ibroh bagi kita, agar kita tetap istiqomah beriman kepada-Nya.
Oleh sebab itu penghargaan Allah Ta'ala tidak menyebutkan orang yang berilmu lebih dulu, namun Dia menyebutkan yang pertama adalah orang-2 yang beriman dilanjutkan dengan orang-2 yang berilmu, firman-Nya:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
..Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...(Q.s. Al-Mujadilah: 11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
wilujeng ngawangkong