Sabtu, 27 Juni 2009

Menyeru kepada Kebajikan, Amar Ma'ruf dan Nahyi Munkar

Ketika dunia berubah menjadi sebuah "penjara" bagi mayoritas penduduk bumi! disanalah, kita bergerak dan memerdekakan mereka!
Dalam setiap zaman, selalu ada yang namanya hak dan bathil; kebaikan dan kejahatan; pejuang dan penindas. itu sudah sunnatullah/hukum alam. Maka sepantasnya sebagai pejuang kebenaran merenungkan firman Allah Swt: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.s. Ali-Imran:104)
Dengan ayat tersebut Allah Swt memerintahkan kepada kaum Muslimin untuk :

Pertama: MENYERU KEPADA KEBAJIKAN, 

yang dimaksud kebajikan di sini adalah mengikuti Al-Qur'an dan Al-Hadis, sebagaimana dalam sebuah hadis di ungkapkan: Abu Ja’bar Al-Baqir telah berkata: Rasulullah Saw telah membaca (Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan) kemudian beliau bersabda: “Kebajikan (al-Khaer) adalah orang yang mengikuti al-Qur’an dan Sunnah ku (H.r. Ibn Mardaweh).Lih.Tafsier Ibn Katsier, Juz I: hlm. 353. Maka kita di suruh untuk mengajak ummat kepada Al-Qur'an dan Al-Hadist, meluruskan pemahaman yang menyimpang dari keduanya, dan membela keduanya dari berbagai gerakan yang berusaha "menghancurkannya".
Kedua: AMAR MA’RUF DAN NAHYI MUNKAR

Yang dimaksud dengan Ma'ruf adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya. Maka dengan hal tersebut, maka kita diwajibkan untuk memerintahkan umat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt (ma'ruf) dan melarang kemunkaran.
Kalau sudah banyak sekali praktek penyimpangan, dan tidak ada yang melaksanakan amar ma’ruf dan Nahyi Munkar, Allah akan menimpakan siksaan/azab, serta siksaan Allah bukan hanya menimpa orang-orang yang durhaka, namun juga akan orang-orang yang shaleh pula. Amang Syafrudin dalam bukunya Muslim Visioner, berkata: amar ma’ruf dan Nahyi Munkar adalah salah satu pilar/atap dari bangunan Islam, oleh sebab itu bila
keduanya tak dilaksanakan ornamen-ornamen bangunan yang ada di dalamnya akan rusak.
Bahkan imam Nawawi dalam memberikan syarah shahih Muslim, ia berkata: amar ma’ruf dan Nahyi Munkar adalah pilar terbesar dalam Islam.
Dalam shahih Muslim di ungkapkan : Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa di antara kamu melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, maka jika tidak mampu (maka rubahlah) dengan lisannya, maka jika tidak mampu (maka rubahlah) dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman” –Dalam riwayat yang lain disebutkan: tidak ada lagi sedikitpun keimanan itu untuk sikap dibawah tersebut (dengan hati).
Dalam hadis tersebut di ungkapkan bahwa melihat kemunkaran yang pertama dengan tangan (struktural/kekuasaan-meminjam kata Kuntowijoyo), maka disini umat Islam (parpol Islam) harus memegang kendali kekuasaan, sebagaimana Sayyid Quthb mengatakan: amar ma’ruf dan Nahyi Munkar, memerlukan kekuasaan. Yang kedua dengan lisan (kultural), maka disini peran ormas Islam, dan yang ketiga dengan hati (mobilisasi massa).

1 komentar:

wilujeng ngawangkong