Do’a adalah permintaan seorang hamba kepada
Rab-Nya. Orang yang tidak pernah berdo’a kepada Allah, ia adalah orang sombong,
ia mengira bahwa harta kekayaan, jabatan dan keinginan yang ia peroleh adalah
hasil usaha ia sendiri tanpa ada campur tangan dari Allah SWT.
Banyak kisah yang terdapat dalam al-Qur’an
orang yang demikian, ia menganggap dirinya adalah Tuhan, sebut saja Fir’aun dan
Qarun di zaman Nabi Musa AS, mereka adalah refresentasi penguasa dan hartawan
yang sombong pada zamannya, yang pada akhirnya harta dan jabatan yang mereka
raih berakhir dengan tragis, fir’aun ditenggelamkan oleh Allah di laut,
sedangkan Qarun dibenamkan dalam tanah beserta hartanya.
Selayaknya kisah tersebut menjadi pelajaran
bagi orang-orang setelahnya, bahwa harta dan jabata yang disertai dengan
kesombongan akan berakhir dengan nista. Maka sebagai kaum muslimin hendaknya
kita kembalikan kepada sang Pencipta, bahwa harta yang kita raih adalah titipan
dari Allah, jabatan yang kita emban adalah amanah dari Allah, bukan semata
hasil kerja keras kita, namun ada intervensi dari-Nya.
Maka agar kita tidak berlaku sombong, maka
hendaknya kita berdo’a kepada Allah Swt, karena Dia-lah yang mempunyai
segalanya, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa do’a kita tidak dikabulkan
oleh Allah Swt, maka hendaknya kita introspeksi, barangkali do’a yang panjatkan
kepada-Nya ada sesuatu yang mengganjal.
Sa’id Hawwa menuturkan dalam kitab Tazkiyatun
Nafs (2005:179), bahwa Ibrahim bin
Adham ditanya, Mengapa do’a kita tidak dikabulkan? padahal Allah berfirman :
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu . . .” (QS. Al-Mu’min
[40]: 60)
Ia menjawab, “karena hati kalian sudah mati”
Lalu ia ditanya lagi, “Apa yang telah mematikannya?”
Ia menjawab,Delapan hal, yaitu :
1. Kalian mengetahui hak Allah tetapi kalian
tidak melaksanakan hak-Nya
2. Kalian membaca Al-Qur’an tetapi kalian
tidak mengamalkan hukum-hukumnya
3. Kalian berkata, kami cinta Rasulullah,
tetapi kalian tidak mengamalkan sunnahnya
4. Kalian berkata, kami takut mati, tetapi
kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya
5. Allah berfirman,
“Sesungguhnya setan itu adala musuh yang
nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu)” (QS. Faathir [35]:6) tetapi kalian
menyetujui mereka dalam hal kemaksiatan
6. Kalian berkata, kami takut neraka, tetapi
kalian mencampakkan tubuh kalian kedalamnya
7. Kalian berkata, kami mencintai surga, tetapi kalian tidak berusaha untuk meraihnya
8. Dan apabila kalian berdiri dari amparan kalian, maka kalian melemparan
aib-aib kalian dibelakang punggung kalian, lalu kalian gelar aib-aib orang lain
didepan kalian sehingga kalian membuat Allah murka,
Maka bagaimana mungkin Dia mengabulkan do’a
kalian?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
wilujeng ngawangkong