Maka
pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah
telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah
Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran? (Q.s. Al-Jatsiyah: 23)
Dalam Tazkiyatun Nafs (Kajian Lengkap Penyucian Jiwa - Intisari Ihya Ulumuddin, hlm. 322), Said Hawwa mengatakan : Apabila setiap orang yang memikirkan dan ingin melampiaskan syahwat, tidak ada tujuan lain kecuali duniawi, hilangnya idealisme untuk menegakkan kebenaran, tidak dapat menegakkan keadilan, tidak ada perhatian kepada Ibadah atau perbuatan yang mulia.
Dalam Tazkiyatun Nafs (Kajian Lengkap Penyucian Jiwa - Intisari Ihya Ulumuddin, hlm. 322), Said Hawwa mengatakan : Apabila setiap orang yang memikirkan dan ingin melampiaskan syahwat, tidak ada tujuan lain kecuali duniawi, hilangnya idealisme untuk menegakkan kebenaran, tidak dapat menegakkan keadilan, tidak ada perhatian kepada Ibadah atau perbuatan yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
wilujeng ngawangkong